Akademisi Universitas Melbourne Telaah Penegakan Hukum Sengketa Kontrak di Indonesia

    Akademisi Universitas Melbourne Telaah Penegakan Hukum Sengketa Kontrak di Indonesia

    JAKARTA - Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (Ditjen Badilum) menerima kunjungan istimewa dari dua akademisi terkemuka asal Universitas Melbourne, Australia: Prof. Jeremy Kingsley dan Prof. Nadirsyah Hosen, Selasa (03/06/2025)..

    Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi biasa. Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum, H. Bambang Myanto, S.H., M.H., menyambut langsung kedua profesor dari Melbourne Law School Centre for Indonesian Law, Islam and Society ini. Agenda utama pertemuan ini adalah membahas rencana penelitian mendalam mengenai proses penegakan hukum dalam sengketa kontrak komersial di Indonesia.

    Mengapa topik ini begitu krusial? Jawabannya sederhana: penegakan hukum yang efektif dalam sengketa kontrak adalah fondasi bagi iklim investasi asing yang sehat dan terpercaya. Investor tentu akan berpikir dua kali untuk menanamkan modal di negara yang sistem peradilannya tidak memberikan kepastian hukum.

    Prof. Jeremy Kingsley dan Prof. Nadirsyah Hosen memiliki rencana ambisius untuk menggali lebih dalam realitas di lapangan. Mereka berencana melakukan observasi langsung di beberapa pengadilan di Indonesia. Tujuannya? Untuk memahami secara komprehensif bagaimana penegakan hukum sengketa kontrak benar-benar dijalankan.

    Setelah diskusi intensif, kedua akademisi diajak untuk melihat langsung inovasi yang diterapkan Ditjen Badilum dalam memantau pelayanan pengadilan. Mereka mengunjungi Command Center, jantung dari sistem pengawasan yang memungkinkan Ditjen Badilum mengamati jalannya persidangan melalui jaringan CCTV. Inovasi ini memastikan bahwa pelayanan pengadilan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI.

    Sekretaris Ditjen Badilum, Kurnia Arry Soelaksono, S.E., S.H., M.Hum, Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Hasanudin, S.H., M.H. dan Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Umum Zahlisa Vitalita, S.H. M.H. turut hadir mendampingi Direktur Jenderal dalam menerima kunjungan penting ini. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen Ditjen Badilum untuk mendukung penelitian yang dapat meningkatkan kualitas sistem peradilan di Indonesia.

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dan komprehensif mengenai kekuatan dan kelemahan sistem penegakan hukum sengketa kontrak di Indonesia. Hasilnya tentu akan sangat berharga bagi pemerintah, pelaku bisnis, dan akademisi yang tertarik untuk memahami lebih dalam dinamika hukum komersial di Indonesia. Kita tunggu saja hasil penelitian yang tentunya akan memberikan warna baru bagi dunia hukum Indonesia.(badilum.com)

    hukum investasi peradilan akademisi penelitian indonesia
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    921 Hakim Baru Dikukuhkan, MA Ingatkan Jauhi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hakim Dibenahi Jelang KUHP Nasional, Sarasehan Intensif Badilum Digelar!
    Pengadilan Tinggi Bengkulu Jalani Sertifikasi AMPUH, Tingkatkan Kualitas Layanan
    Pengadilan Tinggi Ambon Jalani Sertifikasi AMPUH untuk Tingkatkan Kualitas
    Integritas Hakim di Bawah Tekanan,  MA RI Bertukar Pikiran dengan Mahkamah Agung Belanda
    Prabowo Hadiri Pengukuhan 1.451 Hakim, MA Tegaskan Keadilan dari Hati Nurani

    Ikuti Kami